Hai Mas Sukriyadi Sukartoen, terima kasih telah meluangkan waktu melakukan wawancara ini. Bisakah ceritakan kepada pembaca Desain Studio sedikit mengenai Anda? Latar belakang, Pekerjaan dan Kesibukan apa yang sedang dijalani saat ini?
Saya basic-nya adalah kartunis yang secara garis besar banyak mengaplikasikan style saya kedalam seni grafis. Secara pendidikan, kebetulan saya termasuk yang tidak/belum berkesempatan menikmati bangku kuliah. Jadi secara latar belakang, bisa dibilang saya otodidak.
Sudah 11 tahun ini saya bekerja sebagai product designer di PT. lulu Indonusa, dimana disitu saya banyak menciptakan karakter-karakter serta ilustrasi. Kesibukan diluar jam kerja biasanya saya menerima pesanan kartun, karikatur serta pekerjaan2 grafis yang berhubungan dengan ilustrasi seperti cover buku, komik, desain kaos. Yang terbaru saya sedang mengerjakan beberapa desain cover novel dari Grasindo (gramedia group) dan juga mengisi komik strip tetap di harian Warta Kota Jakarta.
Bisa diceritakan sedikit mas, awal mula terjun ke dunia gambar-menggambar?
Saya suka menggambar sejak saya belum sekolah, biasanya saya memanfaatkan buku sekolah kakak2 saya.
Ketika kelas 1 STM sudah mulai memberi les nggambar untuk murid SMP. Di STM juga saya mulai sering ikut lomba2 gambar, yang Alhamdulillah dari hasil lomba itu bisa sangat membantu meringankan biaya sekolah saya.
Bisa ceritakan inspirasi mas Sukriyadi biasanya berasal dari mana ?
Inspirasi menurut saya bisa datang dari mana saja, siapa saja dan kapan saja ... Bisa dari kata2, lagu, film atau bahkan hal2 yang bebrapa orang dianggap sepele. Ide menurut saya hanya masalah sudut pandang saja.
Adakah tokoh inspiratif yang mempengaruhi gaya illustrasi mas Sukriyadi? seperti illustrator idola misalnya..
Kalau dari dalam negeri saya mengidolakan Dwie Koendoro (Panji Koming), Goenawan Pranyoto, seorang kartunis Semarang yang memadupadankan style wayang kedalam setting jaman sekarang, satu lagi Jitet Koestana, ilustrator/kartunis kompas. Mereka semua secara visual dan kedalaman ide sangat mempengaruhi saya dalam berkarya. Kalau dari luar saya mengidolakan kreator Asterix & obelix, Tintin serta kartunis Argentina Mordillo.
Ceritakan dong mas, secara singkat tahapan yang mas lakukan saat membuat karya illustrasi?
Pertama sama dengan yang lain, yakni ide .... Pencarian ide biasanya saya lakukan dengan searching materi di internet, membaca buku, sharing atau bahkan "bertapa di WC ... Hehehee. Searching dari saya sendiri selain mencari referensi juga untuk menghindari kesamaan visual dengan image atau ilustrasi yang sudah ada.
Dari ide biasanya saya mulai ke tahap sketch (biasanya manual, meski kadang saya langsung eksekusi dengan menggunakan pen tablet). Dari ide yang tertuang kedalam sketch biasanya saya sudah bisa menentukan eksekusinya ... Manual, digital atau digital dengan eksekusi mendekati manual (keputusan biasnya sangat terpengaruh akan diaplikasikan kemana ilustrasi tersebut.. Kaos, cover dll)
Selain sebagai illustrasi, mas juga memiliki bisnis kaos yang bernama "KARYA RAYA". Bisa Cerita sedikit mengenai "KARYA RAYA" ini mas?
KARYA RAYA, diambil dari plesetan kata kaya raya, secara filosofi KARYA RAYA bisa berarti karya bangsa yang besar/agung. Karena menurut saya masih banyak teman2 yang tidak PD dengan budaya kita sendiri. Bukan cuma dari pelaku bisnis, pelaku senipun masih banyak yang menganggap lokal itu kuno, lokal itu tidak marketable ... ah, itu hak mereka.
KARYA RAYA muncul ketika gaya saya tidak diterima oleh mereka-mereka yang merasa tahu selera pasar dan menganggap karya saya tidak layak produksi. Saya tidak boleh kecewa, saya cuma perlu membuktikan saja. Dari situ saya berusaha menciptakan desain-desain lokal yang bagus menurut saya ... Saya potong birokrasi dengan menyerahkan style saya apakah diterima atau tidak, dan ternyata tanggapan teman2 sangat bagus .... Alhamdulillah, meski masih banyak yang perlu saya perbaiki, setidaknya saya buktikan kalau lokal itu tidak kuno dan tidak bisa dijual.
Bagaimana menurut mas Sukriyadi Sukartoen dengan perkembangan dunia seni illustrasi di indonesia?
Yang saya tahu, semakin banyak teman2 yang mulai berani berkreasi dengan muatan2 lokal, tak peduli apapun style mereka. Saya membayangkan kalau dari satu kota ada sesorang yang kuat mengangkat budaya daerahnya kedalam bentuk illustrasi (manual/grafis) dan dia konsiten dengan apa yang dia kerjakan, sepertinya nilai lokal akan makin bisa diperkaya, karena dari orang-orang yang konsisten inilah akan muncul teman-teman lain yang terinspirasi, kalau sudah begitu efeknya pasti sangat besar.
Maraknya jejaring sosial menurut saya juga berperan besar dalam perkembangan illustrasi kita. Kita bisa tukar ilmu baik secara visual ataupun secara teks hanya dengan chat ataupun email. Secara style/aliranpun banyak kita temui grup-grup seni yang ada di jejaring sosial (kartun/karikatur, desain grafis, fotografi dll) Komunikasi dan kegiatan pameran/seminar/diskusipun banyak dijalin dari dunia maya.
Adakah pesan dan saran yang bisa di bagikan kepada para pembaca Desain Studio?
Untuk maju, selalu cari tahu kelemahan kita dan berusaha perbaiki, kalau gagal, kita maksimalkan saja kelebihan yang sudah ada di diri kita.
____________________
Terima kasih mas Sukriyadi Sukartoen sudah bersedia untuk memberikan sedikit semangat dan inspirasi untuk Desain Studio melalui wawancara yang singkat ini, sukses terus untuk mas Sukriyadi Sukartoen!
Cek portfolio Sukriyadi Soekartoen disini : sukartoen.blogspot.com
Bagaimana menurut kamu karya-karya mas Sukriyadi Sukartoen diatas?
Silahkan berbagi melalui kolom komentar! :)
Tentang Penulis Ian — Freelance graphic designer yang juga calon sarjana teknik. Menekuni bidang illustrasi, karakter dan vector grafis secara umum. Suka gambar dan doodling, sesekali meluangkan waktu untuk membuat komik strip.email : ianmixraz[at]gmail.com | facebook : IkazNarsis | all post by Ian |
View the Original article
Posting Komentar