Membuat Distro Linux Sendiri

|| || ,,, || Leave a komentar


(Remastering Linux Ubuntu 10.04 Lucid Lynx)



Oleh :



Wahyu Agung



(wagungs@gmail.com)



Remastering GNU/Linux dengan mudah





[pict][pict][pict]



KATA PENGANTAR



Dengan Berkat dan Rahmat Allah SWT, saya salah satu dari Pengguna Linux , dapat



membuat buku Membuat Distro Linux Sendiri . Sebisa mungkin buku ini dibuat agar dapat



dengan mudah dipahami oleh semua kalangan pengguna, baik yang baru belajar maupun



yang telah berpengalaman, Semua aplikasi yang digunakan dalam proses remastering linux



termasuk penulisan buku ini menggunakan software open source, yaitu software atau



Aplikasi perangkat lunak yang legal dan free sehingga bisa didapatkan dengan mudah dan



murah tanpa harus berbayar.



Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan dan penyusunan buku ini masih



jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman



penulis. Oleh karena itu penulis minta maaf jika ada isi atau penulisan dari buku ini



yang tidak berkenan, dan ada yang merasa di rugikan. Kritik dan saran bisa



disampaikan.



Besar harapan saya untuk semua masyarakat indonesia agar dapat mulai mengenal



perangkat- perangkat Teknologi Informasi berbasis Open Source dan menggunakannya



sehingga bisa ikut sekaligus mempopulerkan software opensource sekaligus mencerdaskan



bangsa :)



Teriring Doa semoga buku ini dapat bermanfaat. Amiin.



Balikpapan, Juli 2010



Penulis



Email : wagungs@gmail.com



Blog : http://wagung.blogspot.com



Fb : http://www.facebook.com/wagung



Ym : wagungs



Remastering GNU/Linux dengan mudah





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Pendahuluan



BAB 1



1.1 SISTEM OPERASI



Sistem Operasi (SO, atau dalam bahasa Inggris: Operating System atau OS) adalah suatu



software sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen hardware serta



operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-



program pengolah kata dan browser web.



Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh



pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software



lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan



layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses



ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing



software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani



dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum



tersebut dinamakan dengan "Kernel" suatu Sistem Operasi. istilah Sistem Operasi sering



ditujukan kepada semua software yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer



sebelum aplikasi-aplikasi software terinstall.



Gambar 1.1 Letak sistem operasi pada sistem



Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi adalah



penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software/application. Lebih jauh



daripada itu, Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan



Remastering GNU/Linux dengan mudah 1





[pict][pict][pict][pict][pict]



menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar.



Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori,



melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem



file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur



skedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan



waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu.



Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum



(termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:



1. Keluarga Microsoft Windows - yang antara lain terdiri dari Windows Desktop



Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows



ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows



XP, Windows Server 2003, Windows Vista dan Winndows Seven yang baru di rilis)).



2. Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut



Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.5 (Snow



Leopard). Sedangkan komputer Mainframe, dan Super komputer menggunakan



banyak sekali sistem operasi yang berbeda-beda, umumnya merupakan turunan dari



sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh vendor seperti IBM AIX, HP/UX, dll.



3. Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX,



keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis



Kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.



1.2. Sejarah GNU/Linux



Linux merupakan sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain



yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu 1970-an hingga



1980-an. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya Unix



dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan



pada pebisnis. Namun satu hal yang sangat disayangkan pada waktu itu adalah kita tidak



bisa sembarangan memodifikasi dan menyebar luaskan Unix secara bebas ke masyarakat



umum.



Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem



operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat



lunak bebas. Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan



mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL).



Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka,



Remastering GNU/Linux dengan mudah 2





[pict][pict][pict][pict][pict][pict]



kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun



1990-an, namun sayangnya elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver, jurik dan



kernel masih belum selesai, pada saat itulah (1991) Linus Torvalds mengumumkan telah



membuat sebuah kernel yang dibuat berdasarkan Unix yang diberi nama Linux, hal ini



tentunya sebuah kebetulan dimana pada waktu itu proyek GNU membutuhkan Kernel



(belum memiliki kernel ) , hal ini dapat dilihat dari pernyataan Linus Torvalds yang pernah



berkata bahwa jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan



memutuskan untuk menulis versinya sendiri.



Gambar 1.2 Richard M Stallman (RMS) sang Maestro yang bersahaja



Linux sendiri terinspirasi dari Minix. MINIX, adalah sebuah sistem bertipe Unix yang



ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987.



Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya Operating Systems: Design and



Implementation. Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian



ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam



hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain



versi 16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 32-bit dari



arsitektur Intel 386 yang murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer



pribadi.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 3





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX



sewaktu ia belajar di Universitas Helsinki. Hasil kerjaannya itu yang kemudian akan



menjadi kernel Linux. Linux sendiri merupakan versi Unix like tersendiri yang



pembuaatanya dan pengembangannya tidak memiliki hubungan dengan Minix, Hal ini dapat



dilihat Pada tahun 1992, dimana Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet, mengklaim



bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai



sebuah sistem operasi dengan rancangan monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur



x86 sehingga tidak bersifat portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan



mendasar". Tanenbaum menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem



operasi modern harus melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan kepada model



mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada



sebuah debat tentang rancangan kernel monolitik dan mikrokernel. ( Minix memiliki tipe



kernel Microkernel sementar Linux memliki tipe Kernel Monolitic )



Gambar 1.3 Linus Torvalds (kiri) dan Andrew S Tanenbaum (kanan)



Sekarang ini Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam sampai



superkomputer, dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi server web dengan



aplikasi LAMP-nya yang populer. Pengembangan kernel Linux masih dilanjutkan oleh



Torvalds, sementara Stallman mengepalai Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung



pengembangan komponen GNU. Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang



mengembangkan komponen non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan dan



mendistribusikan kernel, komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak manajemen



paket dalam bentuk distribusi Linux.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 4





[pict][pict][pict][pict][pict]



1.3. PENGEMBANGAN SISTEM OPERASI GNU/LINUX



Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada



Kernel Linux dan komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-



satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh



terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber



terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya



yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat



lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan



oleh Kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU. Sistem Linux berkaitan erat



dengan standar-standar POSIX, SUS, ISO dan ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja



yang mendapatkan sertifikasi POSIX.



Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk



kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat



lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang



bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan



menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan



distribusi Linux.



1.4. DISTRIBUS GNU/LINUX



Pada awalnya Linux hanya sebuah kernel. Sebuah kernel tidak akan banyak berarti



dan tidak dapat digunakan sebagai sistem operasi yang bekerja secara fungsional.



Karena hal tersebut diperlukannya program dan utilitas tambahan yang berjalan



diatas Linux. Gabungan antara kernel Linux dengan program dan utilitas tambahan



berupa kumpulan paket-paket software dari GNU dan dapat digunakan menjadi sebuah



sistem operasi siap pakai disebut distribusi atau lebih populer dengan nama Distro.



Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek



yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan



memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani



oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki



perangkat lunak sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang



spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga



bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab



atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket



perangkat lunak sistem Linux.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 5





[pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Pembuatan distro bukan semata-mata hanya mencoba atau melakukan sebuah



eksperimen, tetapi distro yang telah dibuat akan lebih bermanfaat jika dapat dikem-



bangkan kembali. Ada beberapa metode yang umum nya digunakan dalam pembuatan dis-



tro,



Gambar 1.4 GNU/Linux TimeLine



1.4.1 LFS (Linux From Scratch)



Metode ini biasanya digunakan bagi pengembang untuk membuat distro tanpa



bisa untuk dikembangkan lagi dalam hal ini distro dipakai untuk diri sendiri atau tujuan



khusus misalnya untuk firewalk atau router. Linux From Scratch merupakan cara pem-



buatan distro secara mandiri, dimana semua aplikasi dikompilasi dari kode sumber



murni (pristine code). Kelemahan dari metode ini adalah distro yang dihasilkan tidak biasa



dibuat satu ISO yang installable dan portabilitas yang kurang, dan sulit untuk



didistribusikan kembali, kalaupun dapat dikembangkan hal tersebut memerlukan usaha



yang besar serta memerlukan tim yang handal.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 6





[pict][pict][pict][pict][pict]



Berikut proses pembuatannya secara singkat:



1. Kumpulkan semua paket yang dibutuhkan, mulai dari kernel, file sistem hingga



paket yang ingin diikutsertakan;



2. Buat folder yang statik, sebagai tempat pembuatan LFS, kemudian lakukan



kompilasi terhadap paket sistem LFS dengan bantuan dari paket sistem yang lama;



3. Setelah proses kompilasi dan instalasi selesai maka dibuat agar LFS dapat



melakukan booting, gunakan vitual environment, LFS membangun sistemnya



yang akan membantu proses kustomisasi dan kecepatan loading distro karena telah



disesuaikan dengan platform dimana distro akan ditempatkan. Proses ini



berjalan dengan memindahkan semua library yang terdapat dalam satu file



diposisikan pada setiap file dengan fungsinya masing-masing. Sehingga setiap



paket akan dapat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan library yang ada,



tetapi apabila dilakukan proses update maka file yang melakukan perubahan



adalah keseluruhan sistem. Karena proses kompilasi sehingga paket yang ada



dapat berdiri sendiri merupakan bagian dari proses pembangunan sistem LFS.



Perubahan tersebut akan menambah waktu pembuatan yang pada dasarnya



dapat dimanfaatkan guna mengoptimalkan paket aplikasi yang ada.



1.4.2 Remaster



Remaster atau Membuat distro dari turunan distro besar yang sudah mapan. Bi-



asanya distro tersebut banyak dipakai sebagai basis atau rujukan pembuatan distro.



Turunan disini bukan diartikan sebagai memodifikasi distro induk yang sudah ada lalu



memberinya nama baru begitu saja , namun bisa juga diartikan mengambil sebagian



teknologi yang ada pada Distro induk ( bisa diartikan sifat ), seperti Ubuntu yang men-



gimplementasikan manageman paket .deb apt , Mandriva yang menggunakan manage-



men paket .rpm RedHat, dan banyak contoh lainnya.



Perkembangan distro Linux sangat pesat berkat adanya komunitas seperti



halnya bukan masalah mudah atau sulit, tetapi apa yang dapat kita berikan untuk ke-



hidupan yang lebih baik. Begitu juga halnya pembuatan distro, bukan hanya untuk diri



sendiri walau itu legal akan tetapi distro diharapkan dapat dikembangkan serta dikaji



kembali sehingga lebih baik dan dapat bermanfaat bagi komunitas atau masyarakat



umum. Hampir 80% distro linux yang beredar saat ini di buat menggunakan konsep ini.



Tak jarang distro yang awalnya dikembangkan dari remaster menjadi terkenal dan



kepopulerannya melebihi distro yang dijadikan basis pembuaatannya.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 7





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



1.5. Berbagai Distribusi



Distribusi Linux dari waktu ke waktu bertambah bukan hanya dari segi kuantitas



tetapi mulai merambah kepada kualitas. Berbagai bentuk tampilan desktop hingga



manajemen paket lebih disempurnakan bahkan melahirkan banyak teknologi yang



dahulu tak terpikirkan dan salaing mengklaim sebagai yang terbaik.



1.5.1.Slackware



Slackware merupakan sistem operasi yang dibuat oleh Patrick Volkerding dari



Slackware Linux, Inc. Slackware merupakan salah satu distro Linux awal, dan merupakan



yang tertua yang masih dikelola. Tujuan utama Slackware adalah stabilitas dan kemudahan



desain, serta menjadi distribusi Linux yang paling mirip Unix.



Slackware menggunakan pkgtool sebagai alat bantu untuk manajemen paketnya



seperti instalasi dan menghapus program, dalam penggunaannya sangat banyak



pengaturan secara manual. Slackware dijadikan basis pengembangan oleh distro



Vector Linux, SLAX,Zenwalk serta Nouvelix linux.



Nimblex Zenwalk Vector Linux Slax



Nouvelix Zencafe



...............



..................



Gambar 1.5 Slackware dan beberapa distribusi turunannya



Remastering GNU/Linux dengan mudah 8





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



1.5.2.Debian



Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari



Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993, Nama Debian berasal



dari kombinasi nama mantan-kekasihnya Debra dan namanya Ian.



Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995.



Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.



Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek.



Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk



Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar



komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi



"Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum. Di akhir tahun



2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta di



tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".



Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru



Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny".



Ubuntu, etc Knoppix Mepis BackTrack



BlankON



Mint



Kanotix



...............



............ ..................



Gambar 1.6 Debian dan beberapa distribusi turunannya



Remastering GNU/Linux dengan mudah 9





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



1.5.3.RedHat



Red Hat Linux (RHL), buatan perusahaan Red Hat, Inc., adalah sistem operasi Linux



yang populer sampai produksinya dihentikan pada tahun 2004. Red Hat Linux 1.0 ini dirilis



pada 3 November 1994. Awalnya disebut "Red Hat Commercial Linux" merupakan distro



linux pertama yang menggunakan sistem RPM Package Manager, yang kemudian diikuti



beberapa distro lain, seperti Mandriva Linux dan SUSE Linux.



Sejak 2003, Red Hat telah menghentikan produksi Red Hat Linux namun



mengeluarkan Red Hat Enterprise Linux (RHEL) untuk lingkungan perusahaan (tidak gratis),



serta Fedora (yang dikembangkan oleh masyarakat dengan dukungan Fedora Project dan



disponsori oleh Red Hat) sebagai versi gratis bagi lingkungan rumahan. Red Hat Linux 9, rilis



terakhir, secara resmi diakhiri pada 30 April 2004, meskipun dukungan masih diberikan oleh



proyek Fedora Legacy sampai awal 2007.



Fedora CentOS Mandriva .............



IGOS PCLinuxOS



ClearOS



Gambar 1.7 RedHat dan beberapa distribusi turunannya



Remastering GNU/Linux dengan mudah 10





[pict][pict][pict][pict][pict]



1.5.4.SuSe



SUSE , sebelumnya bernama SUSE Linux dan SuSE Linux Professional, adalah salah



satu distro Linux dari perusahaan Novell, atau lebih tepat dari anak perusahaannya Suse



Linux GmbH (Software- und System-Entwicklungsgesellschaft mbH, Nürnberg yang berarti



pengembangan -perangkat lunak dan -sistem). SUSE Linux awalnya merupakan distro



Slackware terjemahan bahasa Jerman.



1.5.5.Mandriva



Mandriva Linux (dahulu dikenal dengan nama Mandrakelinux atau Mandrake Linux)



adalah sistem operasi yang dibuat oleh Mandriva (dahulu dikenal dengan nama



Mandrakesoft) Dari awal hingga versi 8.0, Mandrake menamai produk utamanya dengan



Linux Mandrake. Sedang versi 8.1 sampai 9.2 dinamai Mandrake Linux Pada bulan Februari



2004, Mandrakesoft kalah dalam suatu kasus di pengadilan terhadap Hearst Corporation,



pemilik King Features Syndicate. Hearst menuduh MandrakeSoft melanggar hak cipta



karakter King Features bernama 'Mandrake the Magician'. Sebagai tindakan pencegahan,



Mandrakesoft mengganti nama produknya dengan menghilangkan spasi antara merek dan



nama produk serta mengubah huruf pertama dari nama produk menjadi huruf kecil,



sehingga menjadi satu kata. Mulai dari versi 10.0, Mandrake Linux dikenal sebagai



Mandrakelinux, demikian pula logonya.



Pada bulan April 2005 Mandrakesoft mengakuisisi Conectiva, sebuah perusahaan



Brasil yang menghasilkan distribusi linux berbahasa Portugis (Brasil) dan Spanyol di Amerika



Latin. Akibat akuisisi ini dan sengketa hukum dengan Hearst Corporation, Mandrakesoft



mengumumkan nama perusahaan menjadi Mandriva, dan bahwa Mandriva Linux akan



menjadi nama baru bagi produk-produknya.



1.5.6.Gentoo



Gentoo Linux adalah salah satu distribusi Linux yang memakai paket sistem yang ber-



beda dalam hal ini tidak memakai manajemen milik Debian yang menggunakan paket .deb,



RedHa yang menggunakan paket .rpm atau milik Slackware tetapi menggunakan paket



Portage. Manajemen paket ini dirancang untuk modular (mudah ditambah-tambah), porta-



bel (dapat di port ke distro lain), mudah ditata, fleksibel, dan dioptimalkan untuk masing-



masing komputer pengguna. Paket-paketnya biasanya dibangun dari kode sumber (source),



walaupun untuk kenyamanan, sebagian besar paket perangkat lunak juga tersedia dalam



bentuk binari. Nama proyek pengembangan dan produknya diambil dari jenis penguin



bernama Gentoo.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 11





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Mengenal Remastering



BAB 2



2.1 REMASTERING



Istilah Remastering sendiri sebenarnya adalah proses membuat master baru untuk



sebuah album,film, atau ciptaan lainnya dari hasil cipta yang sebelumnya sudah ada.



seperti pada proses memindahkan rekaman musik yang berasal dari media analog menjadi



rekaman digital (hal ini lebih dikenal pada industri musik dan film), namun seiring dengan



waktu istilah remaster tidak saja menjadi milik industri film dan musik, seperti halnya



penggunaan istilah Virus Biologis pada bidang medis dan penggunaan istilah Virus Komputer



pada industri software. Penggunaan istilah remaster pada linux sendiri mulai dipopulerkan



oleh Klaus Knopper sang pencipta Distro Linux LiveCD-Knoppix yang mana Knoppix sendiri



merupakan hasil remaster dari Debian.



Gambar 2.1 Lambang Knoppix Distro Live



Dalam bidang software remastering dapat diartikan sebagai sebuah proses



pembungkusan ulang paket aplikasi pada sistem operasi dimana kita bisa menambah



bahkan bisa juga mengurangi paket aplikasi yang disertakan. Bisa dikatakan bahwa



remastering merupakan proses pembuatan sistem operasi baru dengan paket aplikasi yang



berbeda dari sistem aslinya (default). Dengan remastering memungkinkan kita untuk



menambah atau mengurangi paket aplikasi di sistem operasi yang ada dengan paket



aplikasi yang baru.



Istilah lain yang biasanya digunakan adalah operating system deployment atau



slipstream istilah ini biasanya dikenal dilingkungan windows, dimana sebuah Sistem



windows yang telah ada ditambahkan driver ataupun software tambahan dibundel kembali



menggunakan imaging software atau wim image.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 12





[pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Secara umum dapat diketahui bahwa tujuan dari remastering itu sendiri adalah



membuat sebuah sistem operasi yang sesuai dengan kehendak pembuatnya, dalam hal ini



bisa bertujuan khusus atau memang ditargetkan digunakan pada lingkungan tertentu.



Hampir semua sistem operasi modern yang beredar sekarang seperti Windows XP, Vista,



Seven, Ubuntu, Slackware,Debian dan sistem operasi modern lainnya dapat di remaster,



tetapi dari sekian banyak Sistem operasi tadi kita tidak bisa sembarangan meremastering



sendiri. karena dari sekian banyak Sistem operasi tersebut ada yang memiliki licensi dan



peraturan (hak kepemilikan), baik sistem operasi itu sendiri maupun software yang



digunakan dalam prosesnya.



Salah satu dari sistem operasi tersebut yang dapat diremaster secara bebas tanpa



terikat akan license atau diwajibkan membayar adalah sistem operasi yang menggunakan



Kernel Linux dalam hal ini Slackware, Debian, Ubuntu, dll. Malah dalam banyak hal kita



dapat dengan mudah meremaster sebuah distribusi GNU/Linux dibandingkan sistem operasi



laiinya hal ini dikarenakan tersedianya software bantu dan dokumentasi yang dapat



diperoleh secara bebas seperti buku ini :D .



2.2 Software remastering



Software remastering adalah sebuah software yang digunakan dalam proses



memaketkan ulang sistem operasi dalam hal ini menambah atau mengurangi paket yang



ada bahkan pada beberapa software memiliki fitur sampai pada level tampilan pengguna



dimana kita bisa mengubah style, theme standar dari sistem operasi tersebut, berikut



merupakan software yang remastering yang dikenal. Berikut merupakan beberapa



software yang berjalan pada sistem berbasis kernel Linux :



Gambar 2.2 N-lite Software Slipstream Windows XP/2K3



Remastering GNU/Linux dengan mudah 13





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



2.2.1 Remastersys



Remastersys merupakan tools yang terinspirasi dari fungsi mklive script pada distro



Mandriva yang dapat digunakan untuk membackup sistem ada dua hal menarik yang dapat



dilakukan remastersys pada distro linux debian based.



1. membuat full sistem backup termasuk personal data ke live cd/dvd yang dapat di



gunakan di manapun dan dapat di instal (mirip ghost pada windows)



2. dapat digunakan untuk membuat salinan dari sistem anda untuk di bagikan ke teman-



teman. Tapi tanpa ada data dari user sebelumnya.



Gambar 2.3 Remastersys GUI



2.2.2 Reconstructor



reconstructor adalah software yang mengijinkan pengguna ubuntu untuk



memodifikasi ISO image Distro Ubuntu dan variannya dalam hal ini



Kubuntu,Edubuntu,Xbuntu,etc. Reconstructor menghentikan pengembangan produk mereka



dan sebagai gantinya berubah menjadi web-base application yang juga berfungsi sebagai



mana aplikasi sebelumnya.



Gambar 2.4 Reconstructor GUI



Remastering GNU/Linux dengan mudah 14





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



2.2.3 UCK (Ubuntu Reconstructor Kit)



UCK merupakan kumpulan script yang dibuat untuk memodifikasi ISO image Ubuntu



dan turunan nya, secara mudah UCK bisa disebut juga sebagai otomatisasi dari tools-tools



(squash,mkisofs,dkk) remaster yang biasanya digunakan untuk memodifikasi Ubuntu image



secara manual.



Gambar 2.5 UCK wizard



2.2.4 Live Script



LiveScript merupakan sekumpulan shell script yang dibuat untuk membuat sebuah



distribusi Linux Live dari sistem linux yang terinstall/berjalan pada sistem, Linux Live



Script sendiri biasanya digunakan pada Distribusi Slackware dan turunanya.



Gambar 2.6 Linux live script



Remastering GNU/Linux dengan mudah 15





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



2.2.5 Revisor



Revisor adalah tools dari distro Fedora untuk melakukan remaster distro Fedora.



Dengan menggunakan Revisor maka kita cukup megubah paket-paket RPM. kita tidak perlu



direpotkan dengan mengedit source anaconda lagi seperti cara manual meremaster Distro



Linux Fedora.



Gambar 2.7 Revisor tools remastering dari fedora



2.2.6 Mklive CD



MkliveCd adalah sekumpulan script yang digunakan untuk melakukan backup sistem



(remaster) sistem operasi yang telah terinstall pada sistem mirip dengan remastersys pada



distro berbasis Debian, Script ini biasanya digunakan untuk membuat linux live berbasis



Mandriva seperti pada PCLinuxOS dan Unity Linux. Dimana kedua distro turunana mandriva



tersebut memang dirancang untuk memberikan kemudahan dalam memodifikasi distro yang



sudah ada.



Gambar 2.8 Mklivecd pada Distribusi Unity ( Berbasis Mandriva )



Remastering GNU/Linux dengan mudah 16





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Remastering dengan Remastersys



BAB 3



Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana meremaster Distribusi Linux Ubuntu 10.04



Lucid Lynx menjadi Ditribusi baru. Disini saya berasumsi bahwa PC yang akan dijadikan



tempat proses pengembangan distro belum mempunyai sistem operasi Linux .



Berikut adalah langkah-langkah yang harus diselesaikan.



3.1 Persiapan Hardware



Persiapan hardware disini sangat menentukan sekali terutama dalam masalah ruang



kosong harddisk, dimana dalam proses remastering sendiri akan membutuhkan ruang



kosong yang lumayan besar saya anjurkan di harddisk memiliki ruang kosong minimal 5GB



dan direkomendasikan 10GB, makin besar ruang kosong yang tersedia makin baik. Untuk



spesifikasi lainnya adalah Spesifikasi Processor dan besar RAM kedua hal ini akan



berdampak ketika nanti kita melakukan compress pada file sistem (squashfs).



3.2 Installasi Sistem Operasi Ubuntu 10.04 Lucid Lynx



Pada bagian ini yang dibutuhkan adalah media instalasi dari Ubuntu 10.04. lucid lynx



Media yang digunakan adalah berupa CD (Compact Disc) installasi. Berikut dibawah ini adalah



langkah-langkah untuk proses installasi sistem operasi Ubuntu 10.04 secara singkat. untuk



proses penginstallan ubuntu tidak akan dijelaskan secara detail disini karena berada diluar



pembahasan.



1. Urutan booting di BIOS (Basic Input/Output System) harus diubah dengan menjadikan



CD-ROM sebagai urutan pertama.



2. CD installasi Ubuntu 10.04 yang pertama dimasukkan ke CD-ROM. Setelah booting,



untuk menghemat waktu pilih Install ubuntu



3. Ikuti langkah-langkah yang di anjurkan oleh system, untuk ukuran partisi harddisk,



siapkan ruang yang cukup untuk menampung data hasil proses remaster dan proses



remaster



4. Setelah proses installasi selesai maka computer akan reboot dan masuk ke system



desktop.



Untuk cara installasi linux ubuntu 10.04 lebih lanjut bisa merujuk pada artikel saya



sebelumnya ato dokumentasi lainnya.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 17





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



3.3 Konfigurasi dan Persiapan paket installasi



Sebelum mengubah system dan menambahkan serta megurangi paket ada beberapa



hal yang harus kita lakukan. Untuk melakukan penginstallan software penulis menggunakan



repository yang didapatkan secara online, sebenarnya bisa juga menggunakan media DVD



yang berisi repository ubuntu, namun penulis lebih memilih menggunduh secara online



karena software nya biasanya lebih terbarui dibandingkan menggunakan media offline



(dvd). Untuk memperlancar dan mempercepat proses pengunduhan penulis mengubah letak



repository standar ke repository local dalam hal ini berada di indonesia.



Berikut dibawah ini adalah langkah-langkah yang penulis lakukan untuk merubah



repository :



Melalui terminal :



1. Menjalankan perintah : sudo gedit /etc/apt/sources.list



2. Masukkan password root, password yang di isikan pada saat installasi pertama



3. Menghapus seluruh baris pada file tersebut dan mengganti dengan baris-baris pada



server repository lokal.



#Repository_di_FOSS-ID (telkom) untuk ubuntu lucid



deb http://dl2.foss-id.web.id/ubuntu/ lucid-backports main restricted universe multiverse



deb http://dl2.foss-id.web.id/ubuntu/ lucid-proposed main restricted universe multiverse



deb http://dl2.foss-id.web.id/ubuntu/ lucid-security main restricted universe multiverse



deb http://dl2.foss-id.web.id/ubuntu/ lucid-updates main restricted universe multiverse



deb http://dl2.foss-id.web.id/ubuntu/ lucid main restricted universe multiverse



4. Melalui terminal, masukkan perintah berikut:



sudo apt-get update



melalaui perintah diatas secara otomatis system akan mengecek file-file repository proses



ini akan memakan waktu beberapa menit, tunggu sampai proses ini selesai,



3.4 Installasi perangkat lunak pendukung utama



Remastersys sebenarnya adalah utilitas yang digunakan untuk melakukan fungsi



back-up sistem menjadi sebuah Live-CD/DVD. Aplikasi ini secara default tidak terdapat



pada paket repository resmi ubuntu. Untuk itu sebelum menginstall nya terlebih dahulu



harus menambahkan daftar repository. Melalui terminal masukan perintah sebagai berikut



sudo gedit /etc/apt/sources.list



tambahkan perintah ini pada baris paling bawah



# Remastersys (untuk ubuntu 9.04 dan dibawahnya)



deb http://www.geekconnection.org/remastersys/repository ubuntu/



Remastering GNU/Linux dengan mudah 18





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



# Remastersys (untuk ubuntu 9.10 dan diatasnya termasuk 10.04)



deb http://www.geekconnection.org/remastersys/repository karmic/



dilanjutkan dengan perintah



sudo apt-get install remastersys



3.5 Memilih Lingkungan Desktop yang akan digunakan



Terdapat beberapa lingkungan Desktop (Desktop Envirovment) yang dapat dipilih



untuk menggunakan GNU/Linux hasil remastering kita nantinya, berikut beberapa



lingkungan desktop yang dapat yang kita pilih



a. Gnome



Secara default ini merupakan lingkungan desktop yang digunakan pada Ubuntu,



sehingga yang menggunakan Ubuntu secara otomatis akan menggunakanya.



Gambar 3.1 Desktop Ubuntu 10.04 Gnome



b. KDE



Secara default ini merupakan lingkungan desktop yang digunakan pada Kbuntu,



sehingga yang menggunakan Kbuntu tidak harus menginstallanya lagi, namun bagi anda



yang menggunakan Ubuntu dan ingin menggunakan Desktop KDE sebagai Lingkungan



Desktop dapat menginstallnya dengan perintah



sudo apt-get install kubuntu-desktop



Remastering GNU/Linux dengan mudah 19





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Gambar 3.2 Desktop Kbuntu 10.04 KDE 4.0



c. XFCE



XFCE merupakan lingkungan desktop yang juga dikembangkan dengan pustaka GTK,



pustaka yang sama digunakan untuk mengembangkan GNOME, XFECE di klaim lebih ringan



dari GNOME dan XFCE, Xubuntu merupakan versi ubuntu yang menggunakan XFEC sebagai



default lingkungan desktopnya untuk anda yang menggunakan Ubuntu dan ingin



menggunakan Desktop XFCE sebagai Lingkungan Desktop dapat menginstallnya dengan



perintah



sudo apt-get install xubuntu-desktop



Gambar 3.3 Desktop Xbuntu 10.04 XFCE



Remastering GNU/Linux dengan mudah 20





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



d. LXDE



LXDE merupakan sebuah lingkungan desktop pendatang baru yang diciptkan sebagai



alternatif dari banyaknya Lingkungan desktop, LXDE memiliki tampilan menu bar yang lebih



minimalis dengan kinerja yang relatif lebih cepat dari KDE maupun GNOME, Ubuntu juga



sudah mulai menggunakan lingkungan Desktop ini dengan mengerluarkan Lubuntu versi



ubuntu yang diklaim paling ringan, bagi anda yang ingin merasakan LXDE dapat



menginstallnya dengan menginstallnya menggunakan perintah



sudo apt-get install lxde



Gambar 3.4 Desktop lxde



Pemilihan Lingkungan desktop tentunya akan sengat berpengaruh dengan antar muka



pengguna dan beberapa aplikasi dasar, sebagai contoh KDE dibangun dengan Pustaka QT



sedangkan Gnome dibangun menggunakan pustaka GTK, keduanya memiliki aplikasi editor



text sendiri gedit pada Gnome dan kate pada KDE, dan keduanya memiliki fungsi yang



sama. Seandainya nantinya kita ingin membuat sebuah Distro Linux yang memiliki



lingkungan desktop yang lebih dari satu, diharapkan nantinya hanya mengikut sertakan



salah satu aplikasi saja, karena biasanya hal ini akan membingunkan user, Perlu diketahui



walupun Gedit merupakan editor bawaan Gnome tapi masih dapat berjalan di KDE selama



pustaka-pustak yang diperlukan tersedia, begitu juga sebaliknya



Remastering GNU/Linux dengan mudah 21





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



3.6 Memodifikasi paket-paket yang ada



Ubuntu versi Desktop adalah sebuah distro linux yang dalam proses penginstallannya



tidak menyediakan opsi pilihan paket apa saja yang akan di install dan tidak di install,



hingga pada saat kita menginstall Ubuntu ke system maka semua aplikasi yang terdapat di



Live CD akan secara otomatis terinstall juga di system yang baru, hal ini tentunya



menguntungkan karena kita tidak direpotkan lagi untuk menginstallanya, namun ada



beberapa aplikasi bawaan standar dan file-file yang menurut sebagian pengguna tidak



diperlukan lagi dan harus dibuang.



Pemilihan aplikasi ini harus disesuaikan dengan tujuan dari pembuatan distribusi



baru tersebut, dimana sebagai Contoh disini saya akan membuat sebuah ditribusiyang



memiliki fitur Multimedia lengkap . Dimana dalam Distribusi saya menginginkan Distro yang



saya buat nanti bisa digunakan langsung untuk memutar file .MP3, .MP4 dan multimedia



lainnya. Maka disini saya akan menginstall paket yang diperlukan dalam hal ini Codec



Multimedia, VLC media Player dan Audiocious atau XMMS sebagai player MP3, dan paket



lainnya. Proses penginstallan paket ini dapat dilakukan melalui perintah di terminal atau



melalui synaptic package manager, sesuai kebiasaan.



Sebagai contoh disini saya menginstall paket-paket yang sebelumnya dipilih melalui



peroses penelitian kedalam distribusi GNU/Linux baru yang akan saya buat.



mudahnya bagi yang masih bingung dapat melihat nya di http://www.osalt.com (open



source as alternatife) ketikan aplikasi apa yang biasa digunakan di Windows , secara



otomatis osalt akan mencari aplikasi Open source yang memiliki kemiripan fungsinya dan



menampilakan nya dalam bentuk daftar aplikasi.



Untuk menginstall aplikasi ini bisa menggunakan synaptic package manager dengan



cara mengetikkan nama paket yang ingin di install. Perlu diketahui sebuah paket biasanya



tidak berdiri sendiri, hingga biasanya paket yang kita install akan meminta menginstall



paket lain yang saling berhubungan. Beberapa paket aplikasi yang kita inginkan mungkin



tidak terdapat di repository resmi dan harus menambahkannya secara manual. Alternatif



lain yang dapat dipilih untuk menginstall paket adalah melalui terminal, dapat dilakukan



dengan mengetikan perintah dibawah ini pada terminal



sudo apt-get install nama-paket-aplikasi



sudo aptitude install nama-paket-aplikasi



Remastering GNU/Linux dengan mudah 22





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



kadang kali aplikasi yang kita inginkan tidak tersedia tidak tersedia untuk distribusi yang



kita gunakan sebagai basis dasar dalam hal ini Debian, Hingga kita diharuskan meng



installnya secara manual melalui paket binarynya ataupun source nya.



Untuk menginstall paket debian secara manual pada terminal dapat menggunakan perintah



sudo dpkg -i nama-paket-aplikasi.deb



Untuk file binary dapat menggunakan perintah



sudo sh nama-paket-aplikasi.sh



sudo ./nama-paket-aplikasi.bin



Untuk file berupa source code dapat membaca manual yang disediakan atau situs yang



bersangkutan biasanya filenya README



sebagai contoh ada source file yang memberi petunjul seperti dibawah ini untuk



menginstallnya



./configure



./make



./make install



Tidak dianjurkan bagi pengguna awal untuk menginstall paket dari source. Karena



developer dari pengembang aplikasi sendiri, terkadang menggunakan pustaka khusus yang



mungkin tidak terdapat pada sistem kita sehingga pada waktu proses compilasi akan terjadi



error dan malah mengotori sistem



untuk mencari pustaka atau aplikasi berbasis debian bisa mencarinya disini



http://www.debian.org/distrib/packages



http://packages.ubuntu.com/



Dalam keadaan mendesak juga bisa menggunakan, Alien untuk menconvert file .rpm ke



debian



sudo alien -d nama-paket-aplikasi.rpm



sebelumnya install dulu alien



sudo apt-get install alien



Setelah proses semua installasi paket berhasil maka hal lainnya yang haurs dilakukan



adalah mengupgrade paket-paket system dan memastikan bahwa semua paket-paket yang



sebelumnya kita install berada pada versi yang paling baru, untuk melakukannya jalankan



perintah dibawah ini pada terminal



Remastering GNU/Linux dengan mudah 23





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



sudo apt-get upgrade



Dengan menggunakan perintah diatas secara otomatis system akan melakukan



pengecekan ke server repository dan mengecek apakah tersedia paket-paket yang terbaru,



proses ini juga sangat berguna terutama dalam hal upgrade kernel dan driver-driver



bawaan ubuntu. Yang akan sangat sulit jika dilakukan secara manual, Proses upgrade



sendiri biasanya memakan waktu yang cukup lama, tergantung ukuran update yang



tersedia.



Bagi sebagian orang yang sudah expert dapat saja menginstall kernel baru dari



http://www.kernel.org/ dan mengkompilasinya agar dapat digunakan pada distribusi baru



yang akan dibuat. Kernel yang digunakan jelas akan lebih baru dari yang dipakai oleh



Ubuntu Lucid sendiri dan tentunya nantinya hanya sang pembuat yang dapat melakukan



update kernel kembali.



Gambar 3.5 Installasi aplikasi menggunakan synaptic pm,apt-get dan aptitude



Remastering GNU/Linux dengan mudah 24





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



3.7 Memastikan aplikasi yang telah terinstall dapat berjalan dengan baik



Hal ini di lakukan untuk memastikan bahwa semua aplikasi yang telah terinstall



dapat berjalan dan berfungsi secara normal tanpa ada pesan kesalahan. Untuk melakukan



pengetesan ini cukup dengan menjalankan aplikasi yang ingin diuji lalu menjalankan



fungsinya. Aplikasi yang terinstall dapat dijalankan melalui pintasan yang terdapat di start



menu maupun perintah melalui terminal. Dalam proses ini kita juga bisa memberikan



shortcut untuk aplikasi yang belum memiliki pintasan dan harus dipanggil melalui terminal



untuk menjalankannya



sebagai contoh disini saya ingin membuat permanent shortcut untuk memanggil aplikasi



free pascal buka gedit



[Desktop Entry]



Encoding=UTF-8



Name=Free Pascal



Comment=Free Pascal IDE for Linux



Exec=/usr/bin/fp



Terminal=true



Type=Application



Icon=/usr/share/icons/fp.png



StartupNotify=true



Categories=Application;IDE;Development;



MimeType=text/x-pascal;



Gambar 3.6 Menambahkan shortcut pada starmenu secara manual



Simpan dengan nama fp.desktop (extension .desktop) simpan di /usr/share/applications



secara otomatis aplikasi itu akan muncul di startmenu sesuai dengan kategori, disini



programming. Untuk yang belum terbiasa bisa menggunakan fasilitas edit menu, yang juga



akan melakukan hal yang sama dengan tampilan yang lebih mudah dimengerti. Namun hasil



akhrinya tetaplah sama.



Dianjurkan ketika selesai menginstall semua aplikasi untuk merestart sistem, hal ini



dikarenakan beberapa aplikasi membutuhkan beberapa servis di load ulang untuk berjalan



dengan benar, yang biasanya diaktifkan pada saat sistem boot kembali.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 25





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



3.8 Merubah tampilan GNU/Linux yang akan di remaster



Merubah tampilan yang dimaksud disini adalah merubah segala macam atribut atau



logo bawaan milik distro basis menjadi sesuai dengan yang kita inginkan, dan nantinya juga



perubahan tampilan yang kita lakukan secara otomatis akan menjadi tampilan themes



standar pada waktu distribusi GNU/Linux yang kita buat dijalankan secara live maupun



ketika selesai diinstall sistem dan membuat user baru, Perubahan tampilan tersebut



meliputi.



a. Tampilan desktop



Melakukan perubahan desktop sesuai dengan yang telah di rencanakan, perubahan



ini meliputi settingan taskbar, background desktop, posisi start menu tampilan waktu dan



icon-icon pintasan yang terdapat pada desktop. Agar perubahan yang kita lakukan tersebut



dapat di terapkan pada iso hasil remaster dan diterapkan pada semua user baru yang akan



di buat,



perlu diketahui sebelumnya bahwa di sistem GNU/Linux, terdapat folder atau lokasi



yang hanya dapat diakses oleh user yang ditentukan dan file yang bisa diakses oleh semua



user yang dibuat pada sistem tersebut termasuk akun root, dengan default hak akses read



only kecuali root.



Direktori tempat user



menyimpan



filenya



termasuk settingan



Desktop





Direktori letak file atau



Settingan yang akan



Di pakai



secara bersama-sama



Baik oleh aplikasi



maupun pengguna



Gambar 3.7 folder letak file dan Settingan



Remastering GNU/Linux dengan mudah 26





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Setiap perubahan yang anda lakukan pada tampilan desktop anda yang bisa dilakukan tanpa



mengharuskan untuk mengisi password root seperti menginstall themes dan menambah



wallpaper, tersimpan pada folder user tersebut, yang secara default berada pada



/home/nama_user



semua folder yang menyimpan file dan settingan tersebut memiliki atribut hidden



(tersembunyi) ditandai dengan titik diawal folder



Gambar 3.8 folder letak file dan Settingan



Disini saya akan memberikan 2 contoh tampilan Distribusi GNU/Linux yang telah saya



modifikasi yang nantinya akan menjadi tampilan standar ketika Distribusi GNU/Linux



dijalankan secara Live maupun sesudah di install.



1. GNU/Linux dengan rasa Windows 7



Berikut paket yang saya install untuk merubah tampilan menjadi windows 7



- GTK Themes Windows 7



- Windows 7 Icon Package



- GnoMenu



- Aero Cursor Theme



2. GNU/Linux dengan rasa Apple Mac OS X



Berikut paket yang saya install untuk merubah tampilan menjadi windows 7



- GTK Themes Mac4_Lin Aqua/Graphite



- Mac4_Lin Icon Package



- Mac4_Lin Cursor Theme



- Cairo Dock



Remastering GNU/Linux dengan mudah 27





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Gambar 3.9 GNU/Linu windows Seven style



Remastering GNU/Linux dengan mudah 28





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Gambar 3.10 GNU/Linux Mac OS X Style



untuk petunjuk cara bagaimana menginstall themes, icons, cursor dan atribut lainnya tidak



dibahas secara detail dan akan dibahas pada artikel lainnya atau dapat merujuk pada



artikel lain yang membahas masalah tersebut.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 29





[pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Di sini saya menggunakan Gnome 2.30 sebagai basis desktop, penggunaan lingkungan



desktop lain seperti KDE dan XFCE bisa dikreasikan sendiri :).



Setelah menyelesaikan semua perubahan di desktop dengan themes dan segala atributnya,



saatnya membuat perubahan itu permanen dan dapat dilihat juga pada Live CD yang nanti



dijalankan maupun ketika sudah di install.



Langkah yang pertama harus dilakukan adalah mengcopykan semua themes yang berada di



folder user (home) ke folder sistem berbagi (/usr/share/ untuk itu anda bisa melakukan hal



sebagai berikut, cara ini merupakan cara alternatif yang penulis dapatkan (cara lain mun-



gkin bisa anda coba dengan tujuan yang sama ) :



Memindahkan semua file yang akan dijadikan background ke



/usr/share/backgrounds



Memindahkan semua file icon yang akan dijadikan themes ke /usr/share/icons



Memindahkan semua themes ke /usr/share/themes



Memindahkan semua icons dan cursors ke /usr/share/icons



Mungkin bagi yang sudah mahir dapat mengunakn CLI (shell) dengan perintah cp,dkk.



Tapi disini saya akan memberikan contoh menggunakan Nautilus Explorer untuk manyalin



semua file tersebut.



1. Buka home folder anda dan tekan Ctrl+H



jika benar akan dijumpai sekumpulan folder yang tiba-tiba muncul dengan titik



di setiap depan namanya



Gambar 3.11 hidden folder di home direktori



Remastering GNU/Linux dengan mudah 30





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



2. Dalam keadaan Home folder masih terbuka, tekan Alt+F2 ketikan gksu nautilus



masukan password root.



Gambar 3.12 Running application dialog



Sebuah jendela Nautilus akan muncul dengan akses sebagai root yang dapat



memodifikasi file sistem browse ke folder /usr/share/



/usr/share/backgrounds ----> copykan wallpaper yang akan dijadikan background



/usr/share/icons ----> copykan icon yang digunakan pada desktop



/usr/share/themes ----> copykan theme yang digunakan pada desktop



untuk mudahnya copykan semua file yang ada di direkoti home .themes anda ke



/usr/share/themes dan jika icons yang digunakan terinstall di home folder copykan semua



isi di folder .icons ke /usr/share/icons



untuk yang telah memiliki pengalaman dalam moding dapat juga merubah sound login dan



atribut lainnya yang diinginkan.



Copykan dari direktori



Home anda ke



Direktori sistem dengan



Mudah



ROOT ACCESS



Gambar 3.13 Proses penyalinan file menggunakan nautilus explorer



Remastering GNU/Linux dengan mudah 31





[pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Langkah terakhir yang dilakukan adalah mengcopykan settingan Desktop yang telah kita



modifikasi ke folder sistem yaitu /etc/skel folder /etc/skel adalah tempat meletakkan file



atau folder yang nantinya oleh sistem akan di copykan kesemua home folder user yang



dibuat oleh sistem kecuali akun root.



Dengan mengnyalin folder-folder yang berisi settingan desktop yang kita moding ke



folder /etc/skel , nantinya ketika sistem membuat user baru secara otomatis akan memiliki



tampilan (settingan) sesuai dengan apa yang kita setting pada desktop kita.



Menjalankan perintah berikut secara berurut pada terminal



ada empat buah folder penting yang menyimpan settingan yang tadi kita buat yang harus di



copy kan ke folder /etc/skel yaitu



.config



.gconf



.gconfd



.gnome2



Dengan menggunakan nautilus Explorer copykan empat folder tersebut ke /etc/skel



ROOT ACCESS





Gambar 3.14 Proses penyalinan file menggunakan nautilus explorer



Bila sudah selesai menyalin (copy) semua file-file yang dibutuhkan, tutup jendela nautilus



dengan akses root, karena akan sangat berbahaya berkerja dengan akses root. Bila tidak



sengaja menghapus ataupun memodifikasi file sistem.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 32





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



b. Tampilan welcome screen (GDM)



Bagi anda yang menggunakan ubuntu sejak lama tentu merasakan perubahan yang



signifikan pada Ubuntu 9.10 dimana mulai digunakannya GDM versi baru yang memberikan



batasan dalam memodifikasi themes yang ada. Namun tetap saja kita dapat merubah



tampilan GDM yang baru, secara teknis sebenarnya komponen visual yang membentuk GDM



berbagi dengan komponen themes Gnome GTK untuk desktop. Kecuali untuk Icon yang



memiliki themes sendiri.



/usr/share/icons/ ← untuk icon



/usr/share/background/ ← untuk background



/usr/share/themes/ ← untuk thema



Untuk merubah tampilan welcome screen sesuai dengan yang kita inginkan dapat dilakukan



dengan mengedit file gambar yang akan dijadikan background kemudian menyimpan nya di



folder /usr/share/background. Dan menginstall themes dan Icon yang diinginkan seperti



pada cara menginstall themes dan icon untuk desktop.



UBUNTU 9.04



UBUNTU 10.04



Gambar 3.15 Login Setting ( GDM Setup)



Remastering GNU/Linux dengan mudah 33





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Untuk mengganti Tampilan GDM Login lakukan seperti cara dibawah ini :



1. Siapkan background yang ingin dijadikan latar belakang GDM login screen



2. Siapkan Theme yang ingin dijadikan Border dari GDM Screen



3. Siapkan Icon yang ingin dijadikan Icon GDM Login, Icon di sini berupa file SVG dengan



ukuran 64x64 gunakan inkscape untuk mengeditnya, atau dapat mencarinya di pada



situs http://www.gnome-look.org.



4. Salin semua file tersebut dengan cara yang sama ke folder-folder yang telah



ditentukan seperti dibawah ini



- background ---> /usr/share/backgrounds



- Themes ---> /usr/share/themes



- Icon ---> /usr/share/icons/LoginIcons/apps/64



5. langkah terakhir pasang themes tersebut dengan cara



Running Application tekan Alt+F2 ketikan perintah



gksu -u gdm dbus-launch gnome-appearance-properties



masukkan password root



Gambar 3.16 Appreance Themes untuk merubah tampilan GDM Login



Remastering GNU/Linux dengan mudah 34





[pict][pict][pict][pict][pict][pict]



6. Jangan terkecoh dengan tampilan yang sama dengan opsi untuk merubah themes dan



background desktop, perubahan yang dilakukan pada Appreance Prefences ini akan



diterapkan pada GDM screen anda, bukan pada desktop, sesuaikan Background,



Control,Windows Border, Icon dengan yang sudah dilakukan pada langkah empat jika



sudah klik close, Untuk melihat perubahan lakukan Logout, bukan switch user.



Sebagai contoh disini saya menampilkan screenshoot dari GDM login Distribusi GNU/Linux



yang saya buat. Disini saya menggunakan GTK Themes Mac4_lin dan memodifikasi Icon



Ubuntu baru dengan BlackHat icon dan Background yang saya ingingkan :)



Gambar 3.17 tampilan GDM Login yang telah diubah



Cara lain yang lebih mudah untuk mengedit icon dan background pad GDM login milik



lucid adalah menggunakan Ubuntu Tweak pada Option Login Setting



Remastering GNU/Linux dengan mudah 35





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



c. Tampilan bootscreen



Perubahan besar juga terjadi pada versi ubuntu lucid 10.04 dimana sudah



menggunakan Plymouth sebagai bootscreen bandingkan dengan jaunty yang masih



menggunkan usplash dan karmic yang menggunakan perpaduan xsplash dan usplash.



plymouth atau boot screen adalah tampilan grafis yang ditampilkan saat sistem operasi



diload setelah grub. Disini saya akan memberikan cara bagaimana mengedit Plymouth yang



sudah ada dan memasukkan ke sistem.



1. Install semua Plymouth theme yang tersedia di repository menggunakan synaptic,



untuk memberikan pilihan yang banyak, tapi kalo anda berencana mengedit



plymouth bawaan ubuntu saja opsi ini bisa anda lewati



Gambar 3.18 menginstall plymouth themes



2. pada terminal jalankan perintah



sudo update-alternatives --config default.plymouth



Gambar 3.19 option untuk memilih plymouth themes



Remastering GNU/Linux dengan mudah 36





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Pada terminal dapat dipilih plymouth theme mana yang akan kita gunakan, di sini



saya menggunakan sabily themes sebagai plymouth. Untuk melihat perubahan theme



plymouth yang kita pilih masukkan angka yang menunjukkan themes yang ingin



dipilih dan tekan enter kemudian jalankan perintah ini pada terminal



sudo update-initramfs -u



Tunggun hingga selesai kemudia restart sistem untuk melihat perubahan



Gambar 3.20 Plymouth Sabily



3. Disini saya akan memodifikasi plymouth themes ubuntu yang sudah terinstall, secara



teknis semua themes yang tadi kita install berada di folder /lib/plymouth/themes,



untuk sabily plymouth themes sendiri berada di /lib/plymouth/themes/sabily,



didalam folder tersebut terdapat bebarap file yang akan saya edit dan ada yang



tetap saya biarkan seperti semual (tidak diedit)



/lib/plymouth/themes/sabily/bg_2560x1600.png →→→→ edit



/lib/plymouth/themes/sabily/password_field.png →→→→ biarkan



/lib/plymouth/themes/sabily/progress_dot_off.png →→→→ biarkan



/lib/plymouth/themes/sabily/progress_dot_on.png →→→→ biarkan



/lib/plymouth/themes/sabily/sabily.plymouth →→→→ biarkan



/lib/plymouth/themes/sabily/sabily.script →→→→ biarkan



/lib/plymouth/themes/sabily/sabily-logo.png →→→→ edit



Pengeditan bisa menggunakan software editing seperti gimp atau pengolah gambar



lainnya bagi yang sudah mahir bisa mengedit file-file lain yang dianggap perlu



atau membuat plymouth screen sendiri (bisa merujuk pada artikel lain yang



membahas masalah tersebut)



Remastering GNU/Linux dengan mudah 37





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



untuk ukuran file .png yang diedit harus mengikuti ukuran dari file yang ingin di edit



lakukan backup untuk themes yang ingin diedit dengan mengcopykan nya ke tempat



lain gunakan gksu nautilus untuk melakukan semua hal tersebut sama seperti cara



sebelumnya.



Setelah itu jalankan perintah dibawah ini



sudo update-initramfs -u



perintah diatas untuk mengupdate initrd baru dengan plymouth theme yang baru.



jika perintah tersebut tidak dijalankan perubahan yang terjadi pada plymouth



biasanya hanya pada themes sewaktu pc di shutdown/reboot tidak pada saat PC di



boot.



d. Bootloader (ISO Linux)



Sebelumnya perlu diketahui perubahan ini dilakukan untuk bootloader pada LiveCD



GNU/Linux, bukan untuk system yang terinstall keharddisk. Bootloader adalah tampilan



yang akan menampilkan pilihan boot sekaligus meload system operasi dari disk. Untuk



merubah tampilan dapat dilakukan dengan membuat sebuah gambar dengan format png



640x468 menggunakan GIMP atau software picture editing lainnya beri nama splash.png



Kemudian copykan ke folder /etc/remastersys/isolinux



Gambar 3.21 Default background boot loader remastersys



untuk merubah tampilan GRUB yang ada pada sistem yang akan terinstall bisa



menggunakan grub splash image atau menggunakan burg (pembahasan lebih lanjut bisa



merujuk artikel lain)



Remastering GNU/Linux dengan mudah 38





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



3.9 Memberikan nama pada distribusi baru



Salah satu hal penting yang perlu kita lakukan adalah memberikan identitas baru



pada distro kita salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mengedit file yang mengatur hal



tersebut ada tiga file yang dapat di edit tanpa khawatir akan membuat sistem error.



/etc/lsb_release



/etc/issue



/etc/issue.net



Edit isi file tersebut dan berikan nama sesuai dengan keinginan anda, misalnya saya disini



memberi nama distribusi baru saya GNU/Linux (untuk file lsb_release)



DISTRIB_ID=GNU/Linux



DISTRIB_RELEASE=1.04



DISTRIB_CODENAME=kucing



DISTRIB_DESCRIPTION="GNU/Linux 1.04"



untuk file issue dan issue.net saya mengganti Ubuntu 10.04 LTS dengan GNU/Linux 1.04



Untuk melihat perubahan nama dari distribusi yang anda berikan update grub



sudo update-grub



lalu restart komputer anda, maka akan terlihat di list grub system operasi yang berubah



menjadi



GNU/Linux, with Linux 2.6.32-22-generic



GNU/Linux, with Linux 2.6.32-22-generic (recovery mode)



Perubahan ini juga bisa dilihat di system monitor (task manager ubuntu) atau mengetikan



perintah dibawah ini diterminal



lsb_release -a



Jika anda yang menggunakan Ubuntu Tweak maka computer details maka akan terlihat



bahwa komputer anda menggunakan distribusi baru disini GNU/Linux



ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam perubahan nama ini:



D Untuk penggunaan Software-center akan mengalami error karena membaca bahwa



sistem operasi bukan ubuntu



D Pada penggunaan Burg gambar ubuntu pada list sistem operasi yang semula ubuntu



maka akan berubaha menjadi tanda tanya hal ini dikarenakan burg membaca bahwa



sistem operasi tidak di kenali dan merupakan Distribusi Linux baru, untuk hal ini bisa



di siasati dengan mengedit file di /boot/burg/themes/icons yang memiliki nama



grey , hover, large, small lalu menyiapkan 4 file yang akan dijadikan icon berupa



file PNG dengan ukuran dan jumlah warna yang berbeda.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 39





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



3.10 Persiapan akhir



Sebelum memulai proses remaster, pastikan untuk menghapus setiap file temporary



yang tidak lagi diperlukan, untuk memperkecil ukuran image dan agar proses load image



nantinya cepat. Cara yang penulis lakukan adalah menjalankan perintah di bawah ini :



# sudo apt-get clean



# sudop rm -rf /tmp/*



3.11 Menjalankan remastersys



Remastersys dapat dioperasikan dengan dua cara yaitu mode teks menggunakan



perintah shell maupun modus grafis melalui menu administrasi. Untuk merubah nama file



iso yang akan kita buat menggunakan remastersys terlebih dahulu edit file konfigurasi



remastersys dengan mengetikan perintah dibawah ini



sudo gedit /etc/remastersys.conf



Melalui file konfigurasi penulis dapat juga merubah nama file iso yang akan dibuat, folder



kerja dan metode yang akan digunakan untuk boot, tetapi untuk mudahnya jalankan saja



remastersys-gui disitu juga sudah disediakan opsi untuk mengedit hal-hal tersebut,



Selanjutnya untuk menjalankan proses remaster penulis menggunakan perintah dibawah ini



sudo remastersys dist



ato jalankan melalui mode GUI nya System>Administration>Remastersys Backup



pilih opsi Dist



Gambar 3.22 Proses pembuatan image tengah berjalan



Proses pembuatan image ini sendiri memakan waktu cukup lama, dan memakan ruang



kosong yang besar. Image dari hasil proses ini secara default berada pada folder



/home/remastersys, ukuran image yang dihasilkan bervariasi tergantung berapa banyak



paket yang kita install ke system.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 40





[pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Format dari image sendiri adalah ISO, yang dapat di burn menggunakan program



seperti Nero Burning Room atau Brasero aplikasi burner bawaan Ubuntu yang mudah dalam



pengoperasiannya



Proses ini akan memakan ruang harddisk yang sangat besar hingga jika kita selesai



dan memburning image ke disc dapat menghapus file image dan temporary yang dibuat



dengan mengetikan perintah dibawah ini pada terminal





sudo remastersys clean



Jangan menjalankan perintah sebelum memindahkan image ISO hasil yang anda buat ,



karena perintah diatas akan menghapus semua hasil kerja anda dengan remastersys



Ada baiknya sebelum memburning image ke cd atau dvd mencoba dulu di virtual machine



bisa menggunaka VirtualBox,VMware atau KVM sesuai selera. Untuk penggunaan Virtual



Machine bisa merujuk pada artikel lain atau merujuk artikel saya selanjutnya :)



*pada beberapa keadaan hasil image Iso dari remastersy untuk Ubuntu Lucid 10.04 tidak



dapat di boot lihat di Bab 4 untuk memperbaikinya.



SAMPAI DISINI ANDA SUDAH SIAP DAN BISA MEMBUAT DISTRIBUSI LINUX BARU BERBASIS



UBUNTU, BAB SELANJUTNYA HANYALAH TAMBAHAN :D



Remastering GNU/Linux dengan mudah 41





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Tambahan



BAB 4



Didalam bab ini akan dibahas mengenai materi tambahan seputar meremaster



distribusi GNU/Linux menggunakan Ubuntu secara khusus dan dapat juga diterapkan pada



distribusi lainnya secara umum.



4.1 Mengganti Bootloader remastersys



Salah satu kelemahan dari bootloader milik remastersys hasil dari distro remastersys



adalah tidak adanya pilihan untuk memilih bahasa pada saat meload sistem operasi seperti



yang umumnya dijumpai pada kebanyakan distribusi turunan Ubuntu. Di sini saya akan



memberitahukan bagaimana cara mengganti bootloader miliki remastersys yang kaku,



tentunya yang juga bisa dimodifikasi dengan logo distribusi GNU/Linux baru kita. Untuk



melakukan hal ini ada beberap hal yang harus dilakukan



1. Setelah melakukan remastersys selesai, jangan menghapus file image dan



temporary yang dibuat (sudo remastersys clean ), masuk ke direktori kerja



remastersys bisa dilihat dikonfigurasi remastersy-gui, defaultnya terdapat di



/home/remastersys



Gambar 4.1 Settingan remastersys



2. download isolinux yang telah saya modifikasi di http://isolin.4shared.com ekstrak,



didalamnya terdapat dua folder /isolinux /preseed, untuk memberikan identitas



pada distro anda, bisa mengedit 3 file yang berada di folder isolinux menggunakan



gimp (kalo ngak ya biarkan kan aja apa adanya :D)



- splash.png - splash.pcx - blank.pcx



Remastering GNU/Linux dengan mudah 42





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



3. setelah itu copykan kedua folder tersebut kedirektori kerja remastersy di folder



/ISOTMP, overwrite atau sebelumnya hapus dahulu folder /isolinux /preseed yang



berada di folder tersebut. Direktori kerja tempat remastersys merupakan milih root,



gunakan akses root untuk menghapusnya dapat menggunakan perintah sudo rm atau



gksu nautilus (seperti yang diberitahu sebelumnya )



Gambar 4.2 direktori kerja remasters (folder yang di overwrite)



4. langkah terkahir buat iso image dengan mkisofs, agar dapat gunakan perintah seperti



dibawah ini.



sudo mkisofs -r -V "Lucid_remix" -cache-inodes -J -l -b isolinux/isolinux.bin -c



isolinux/boot.cat -no-emul-boot -boot-load-size 4 -boot-info-table -o wagung.iso



/home/remastersys/ISOTMP/



perhatikan syntax yang bertanda tebal diatas



D disitu kita bisa melihat “Lucid_Remix” sebagai nama internal yang saya gunakan



untuk iso image yang akan saya buat



D wagung.iso sebagai nama image yang akan dibuat jika diketikan nama saja berarti



dia akan menyimpan di folder terakhir tempat shell aktif, disini pada folder home



saya



D /home/remastersys/ISOTMP, merupakan direktori kerja folder yang akan saya buat



iso image, jangan sampai salah karena jika terjadi kesalahan path mkisofs akan



mengeluarkan pesan error dan image tak akan dibuat.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 43





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



jika letak folder yang anda tentukan benar maka proses pembuatan iso akan berjalan



seperti pada gambar dibawah



Gambar 4.3 Gambar atas proses pembuatan Image ISO tengah berjalan



Gambar bawah error karen direktori kerja salah



Gambar 4.4 Preview Bootloader (isolinux) milik ubuntu yg di tambahkan



Remastering GNU/Linux dengan mudah 44





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



4.2 Image ISO hasil remastersys tidak mau dijalankan



D Banyak hal yang dapat membuat sebuah image tidak dapat dijalankan



diantaranya : konfigurasi kernel yang salah karena di optimasi untuk sistem



tertentu, padahal remastersys sendiri membackup sistem kebentuk ISO



LiveCD yang tentunya dengan kernel default bawaan ubuntu dapat berjalan di



hampir semua komputer dengan spesifikasi hardware yang berbeda namun



dengan penggunaan kernel yang teroptimasi yang hanya untuk satu jenis



hardware saja akan menyebabkan sistem tidak mau diboot.



D Bootloader error hal ini sendiri pernah dialami penulis, cara mengatasi nya



adalah dengan mengganti bootloader milik remastersys seperti cara yang



diatas, atau dapat juga dengan cara mengcopykan file



/etc/remastersys/isolinux/isolinux.cfg.vesamenu ke direktori kerja



remastersys /ISOTMP/isolinux, terlebih dahulu hapus file isolinux.cfg pada



direktori kerja remastersys /ISOTMP/isolinux, kemudian rename



isolinux.cfg.vesamenu menjadi isolinux.cfg lalu buat iso image dengan mkisofs



seperti cara yang dijelaskan sebelumnya.



4.3 Menggunaka Reconstructor



Salah satu kelemahan dari remastersys adalah dia melakukan backup sistem secara



full semua aplikasi-aplikasi yang kita install di sistem, dan kita tidak diberi pilihan untuk



mengedit dan memilih aplikasi mana yang tidak ingin kita masukkan.



Salah satu cara mudah yang penulis lakukan adalah mengedit image iso hasil



remastersys menggunakan reconstructor, namun sebelum mengedit image iso hasil



remastering pastikan terlebih dahulu dengan virtual Machine bahwa iso yang dibuat dapat



berjalan dengan baik.



Berikut langkah-langkah nya :



1. Download reconsteructor dan dependencies di http://reconstructorw.4shared.com



install semua paket-paket satu persatu, melalui terminal.



$ sudo dpkg -i reconstructor_2.9_all.deb



$ sudo xserver-common_2%3a1.7.6-2ubuntu7.1_all.deb



dst. Samapi semua paket terinstall



2. jalankan aplikasi Reconstructor dari



Start Menu -> Application -> System Tools -> Reconstructor



Remastering GNU/Linux dengan mudah 45





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



3. Reconstructor sendiri membutuhkan ruang kosong yang cukup besar untuk bekerja



dengan baik, untuk itu siapkan ruang kosong yang dapat digunakan. Lihat pada



gambar untuk proses selanjutnya.



1



2



3



4



Gambar 4.5 Proses remaster menggunakan Reconstructor



Perlu diketahui dibelakang jendela reconstructor terdapat terminal yang



menggambarkan proses sebenarnya yang tenga berlangsung, jangan ditutup. Untuk beralih



dari proses nomor 3 ke nomor 4, sendiri memakan waktu yang cukup lama, tergantung dari



spesifikasi hardware yang dimiliki dan ukuran image iso. Walaupun pada jendela



reconstructor seperti tidak merespon pada saat proses 3 ke 4 jangan menutup nya secara



paksa karena proses ini memang memakan waktu cukup lama, untuk melihat proses yang



berjalan dapat melihat di jendela terminal yang terbuaka dibelakangnya.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 46





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



Gambar 4.6 Proses remaster menggunakan Reconstructor



Setelah masuk sampai tahap ke empat, kita dapat mulai memodifikasi distribusi linux yang



kita miliki, terdapat tiga buah opsi yaitu menggunakan terminal atau Chrootx seperti pada



gambar dan ketiga menggunakan tab-tab yang tersedia pada jendela reconstructor. Melalui



terminal atau chrootx anda dapat menghapus software-software atau menambahkan paket



software lainnya seperti bekerja pada sisem GNU/linux. Setelah selesai dapat mengklik



apply dan image iso pun akan dibuat dan siap di uji coba kembali.



Untuk lebih jelas mengenai reconstructor dapat merujuk artikel lain yang terkait.



Remastering GNU/Linux dengan mudah 47





[pict][pict][pict][pict][pict]



Note :



Cara yang dijelaskan diatas merupakan cara yang penulis anggap yang paling



mudah dipahami



Penambahan aplikasi khusus atau pun perubahan extrem dari distribusi linux



yang lebih dalam menyangkut masalah sistem konfigurasi dan lainnya tidak



dibahas lebih lanjut, diharapkan pembaca dapat mengembangkan sendiri dan



menambahkan hal-hal baru yang telah dipelajari



Semua materi diatas sudah pernah di coba dan Alhamdulillah berhasil



=======SAMPAI JUMPA DI ARTIKEL SELANJUTNYA ========





Remastering GNU/Linux dengan mudah 48





[pict][pict][pict][pict][pict][pict][pict]



DAFTAR PUSTAKA



1. http://id.wikipedia.org, 2010



2. http://en.wikipedia.org, 2010



3. hasil pencarian dengan mbah google yang tidak dapat disebutkan karena terlalu



banyak :D



Remastering GNU/Linux dengan mudah 49


/[ 0 komentar Untuk Artikel Membuat Distro Linux Sendiri]\

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Rank