Student-Brains |
Filsafat Umum dan Logika Induktif dan Deduktif Posted: 08 Nov 2013 12:54 PM PST Filsafat berasal dari kata "philein" yang berarti mencintai dan "sophos" yang berarti bijaksana atau dalam bentuk majemuknya berasal dari kata "philos" berarti teman atau sahabat dan "shopos" yang berarti bijaksana. Dengan demikian dari tinjauan secara etimologi dapat di jelaskan bahwa filsafat adalah mencintai akan kebijaksanaan atau orang yang bersahabat dengan kebijaksanaan atau orang yang bersahabat dengan kebijaksanaan.Thomas Aquinas adalah sarana untuk meneguhkan (menetapkan) kebenaran-kebenaran tentang adanya tuhan. Kebijaksanaan mempunyai arti yang luas di antaranya : 1.kerajinan 2.kebenaran pertama 3.pengetahuan yang luas 4.kebajikan intelektual 5.pertimbangan akal sehat 6.kecerdikan dalam memutuskan hal-hal praktis
Ditinjau dari segi asal kata, maka kata 'logika' adalah dari kata 'logos' yang berarti 'pengertian atau pemikiran atau ilmu'. Sedangkan ditinjau dari makna esensialnya, maka logika adalah 'cabang dari filsafat ilmu pengetahuan dan logika juga merupakan bagian yang sangat mendasar dalam kerangka berfikir filsafat'. Berdasarkan pengertian tersebut maka logika merupakan bagian yang sangat penting atau mendasar dalam studi filsafat ilmu pengetahuan (Oesman, A. 1978; Copi, I.M. 1978). Logika induktif adalah 'sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi' Pemakaian logika induktif ini berbahaya karena bisa terjadi terlalu cepat mengambil kesimpulan yang berlaku umum, sementara jumlah kasus yang digunakan dalam premis kurang memadai. Selain itu pula, kemungkinan premis yang digunakan kurang memenuhi kaedah-kaedah ilmiah. Ciri-ciri logika induktif antara lain:
Kesimpulan ditarik dengan mensintesakan kasus-kasus yang digunakan dalam premis-premis.
Kesimpulan yang ditarik selalu meliputi jumlah kasus yang lebih banyak
Kasus-kasus yang dijadikan landasan argumen merupakan hasil pengamatan inderawi
Secara umum, logika induktif sulit untuk dibuktikan kebenaran/ke-reliable-annya dilihat dari ciri-cirinya. Sebagai contoh: Strong Inductive/Induktif kuat - Besi (logam) apabila dipanaskan memuai - Perunggu (logam) apabila dipanaskan memuai - Perak (logam) apabila dipanaskan akan memuai - Jadi, logam (besi, perunggu, perak) apabila dipanaskan akan memuai. Buktinya sangat kuat. Hampir semua logam bila dipanaskan akan memuai. Weak Inductive/Induktif lemah - Apel di Toko A rasanya manis - Apel di Toko B rasanya manis - Apel di Toko C rasanya manis - Jadi, semua apel rasanya manis. Buktinya lemah. Tidak semua apel rasanya manis, karena ada juga apel yang rasanya masam. Dari contoh di atas antara Strong Inductive dan Weak Inductive, bisa diambil kesimpulan bahwa logika induktif bisa menjadi reliable ketika kebanyakan orang sudah pernah mengalaminya sendiri atau menurut pendapat kebanyakan orang secara global.
Pengertian logika deduktif adalah 'sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya (form) serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai kemestian yang diturunkan dari pangkal pikiran yang jernih atau sehat'. Atau logika deduktif adalah 'suatu ilmu yang mempelajari asas-asas atau hokum-hukum dalam berfikirm hokum-hukum tersebut harus ditaati supaya pola berfikirnya benar dan mencapai kebenaran' (Sudiarja, dkk., 2006; Copi, I.M. 1978).
Ciri-ciri dari logika deduktif adalah:
Kesimpulan daya tarik hanya dengan menganalisa proposisi-proposisi atau premis-premis yang sudah ada
Kesimpulan yang ditarik sesungguhnya secara tersirat sudah terkandung dalam premis-premisnya
Kesimpulan ditarik tanpa pengamatan indrawi atau operasi kampus.
Penyimpulan deduktif, yaitu pengambilan kesimpulan dari prinsip atau dalil atau kaidah atau hukum menuju contoh-contoh (kesimpulan dari umum ke khusus). Contoh: (a) – Setiap agama mengakui adanya Tuhan; – Budiman pemeluk agama Islam; – Jadi, Budiman mengakui (beriman) kepada Tuhan Yang Esa; (b) – Universitas Gadjah Mada mempunyai beberapa fakultas dan program studi; – Ani mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; – Jadi, Ani mahasiswa Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Logika deduktif bisa berbahaya apabila salah dalam mengambil/menyusun kesimpulan. Sebagai contoh: - Pasir adalah material dasar sungai (premis major) - Lempung adalah material dasar sungai (premis minor) - Lempung adalah pasir (kesimpulan) - Semua karyawan di PT. Anaconda mempunyai IQ tinggi (premis major) - Komar bukan karyawan di PT. Anaconda (premis minor) - Komar tidak ber-IQ tinggi (kesimpulan) Kesalahan ini sering terjadi karena menganggap kata "adalah" selalu berarti "sama dengan". Perlu diingat bahwa kata "adalah" tidak selalu berarti "sama dengan". |
You are subscribed to email updates from Student-Brains To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Posting Komentar